Saya sebagai pemilik blog ragam metode pembelajaran sedang berusaha untuk tetap inklusif terhadap metode-metode pembelajaran. Sikap inklusif terhadap metode pembelajaran menyebabkan saya membuka sebuah blog khusus untuk membahas beragam metode pembelajaran yang dikenal dan dipakai dalam dunia pendidikan dunia termasuk di Indonesia. Ada metode pembelajaran konfensional, ada pula metode pembelajarn generasi millenial dan pasca millenial atau generasi nunduk (generasi gadget).
Lalu siapa saya? Saya adalah seorang pendidik di Perguruan Tinggi. Berikut identitasku.
Senang mencoba hal-hal baru, khususnya metode pembelajaran. Lebih banyak bersifat autodidak. Beberapa metode pembelajaran yang pernah dicoba ketika Handphone Erikson T10 membuming di Indonesia. Saya menggunakan hp untuk melakukan pembelajaran Internasional. Wau namanya kren. Maksud saya yaitu menghubungi temanku yang lagi kuliah di Belanda untuk memberi kuliah beberapa menit atas materi pembelajaran yang saya sampaikan. Pada waktu itu saya membahas tentang sebuah topik yang sifatnya sejarah. Saya kemudian kontak teman saya untuk menjelaskan pergumulan filsafat dari sejarah yang saya bahas, sementara peristiwa historinya saya yang membahas.
Ketika kami sudah berada di kelas, kemudian saya sms agar teman saya telepon dari Belanda ke Indonesia dan berhasil dilakukan dalam beberapa menit. Para mahasiswapun mengerti. Handphone yang saya pakai adalah erikson T10, saya kemudian menghidupkan speaker Hp agar didengar oleh mahasiswa.
Selanjutnya metode pembelajaran yang pernah saya coba adalah pembelajaran online berbasis blog. Saya membuat sejumlah blog yang berhubungan dengan mata kuliah yang saya ajarkan. Setiap mata kuliah punya blog tersendiri. Dalam setiap blog, saya mencantumkan Standar Kompetensi, sekarang dikenal dengan Kompetensi Inti dan Capaian Pembelajaran berserta sejumlah indikator. Materi tersebut saya buat dan posting di blog. Ketika tiba waktunya saya memberi kuliah, saya memanfaatkan blog untuk mengajar dan mahasswa mengikuti materi saya melalui gadget yang mereka miliki.
Terobosan lain yakni saya menggunakan metode ujian Tengah Semester secara online, demikian juga UAS Online. Para mahasiswa langsung mengetahui nilai mereka. Blog untuk UTS dan UAS saya beri pasword, ketika ujian dimulai, saya memberi pasword kepada mereka, kemudian mereka mengerjakan soal tersebut.
Memasuki tahun 2019 semester II bulan Agustus-Desember 2019, saya mencoba sebuah metode pembelajaran masa depan yaitu "METODE PEMBELAJARAN yang disebut dengan "BLENDED LEARNING". Saya melakukan metode ini karena saya sudah punya beberapa blog mata kuliah. Dengan demikian, pembelajaran online menggunakan blog yang sudah saya kerjakan beberapa tahun yang lalu. Kemudian untuk tatap muka, saya akan lakukan dengan prsentasi 25 tatap muka, kemudian 37,2 % belajar mandiri (belajar offline), belajar online 37,2%. Pembelajaran dengan menggunakan metode "Blended Learning sudah ada payung hukumnya. Oleh karena itu saya mencobanya.
Salam

0 comments: